20.4.06

Pambatangan

Matan di hulu
Mambawa rakit bagandingan
Bahanyut matan di udik barito
Awal hari baganti minggu
Siang wan malam
Waktu hari baganti hari
Istilah urang mancari rajaki
Kada talapas lawan gawi
Panas hujan kada manjadi papantangan
Kada hiran tatap dirasaakan
Bahanyut batang sambil barami-ramian
Akhirnya sampai ka tujuan
Inilah nasib manjadi urang pambatangan
Amun nasib sudah ditantuakan
Insya Allah ada harapan



Bait lagu banjar yang sedikit mengisahkan pekerjaan yang banyak dilakoni urang banjar yaitu pencari/pengusaha/penebang kayu atau pekerja di pabrik kayu (banyaknya sih kayu lapis atau bahasa kerennya plywood)....
tapi sekarang sepertinya profesi itu sedikit demi sedikit sudah hampir tdk bisa dijalankan lagi..tak sedikit masyarakat profesi tsb yang harus kehilangan mata pencariannya selama ini dikarenakan gulur tikarnya mayoritas perusahaan kayu lapis yang selama ini mendominasi Kalimantan(selain batubara,minyak bumi dan tambang lainnya)...
Ya..perusahaan-perusahaan yang sudah puluhan tahun berdiri tampaknya sudah tidak bisa mempertahankan diri lagi...mereka harus ambruk...karena kayu-kayu yang selama ini adalah bahan pokok pengolahan industri ini sudah tidak ada lagi...hutan-hutan sudah habis digunduli para penebang kayu liar (illegal logging) sehingga mereka tdk bisa berproduksi lagi.
Faktor langkanya bahan baku ini mengakibatkan harga belinya di pasaran naik akan tetapi tidak dibarengi dengan kenaikan harga jual di pasaran dunia...
Sedih sekali sebagai urang banua yang telah dibesarkan orang tua dengan profesi ini melihat keruntuhan industri ini....Semoga saudara-saudaraku,sahabat dan handai taulan yang telah kehilangan pekerjaannya mendapatkan pengganti yang lebih baik lagi kelak...
Amiiin Allahumma Amin


bentuk simpati terdalam untuk ribuan orang yang telah kehilangan pekerjaannya di perusahaan2 kayu lapis di Banjarmasin&Kalimantan....Bersabar&yakin bahwa selama nafas masih terus berhembus rezeki manusia sudah dijamin Allah..

17.4.06

Ingatlah Pemutus Segala Kenikmatan

Sarana yang efektif yang membantu orang untuk ingat kematian ialah kuburan, yang menasihati manusia tanpa bicara dan mengingatkan mereka tentang hari kembali yang tidak terelakkan. Lalu, hal itu mendorong mereka meningkatkan persiapan menghadapi hari kiamat. Karena itu rasulullah SAW menyuruh kaum muslimin ingat kematian sebanyak mungkin. Beliau bersabda:”Perbanyaklah ingat pemutus segala kenikmatan, yaitu kematian.”(HR Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani)

Penasihat Yang Selalu Bungkam
Penasihat model ini selalu diam, tidak berkata sepatah kata pun. Tapi suaranya di lubuk hati manusia merupakan suara paling keras yang pernah ada. Ia penasihat, yang suaranya menggelegar. Ia tidak dapat berkata dengan bahasa teratur, tapi sorot matanya lebih berpengaruh dari semua perkataan penasihat. Ia tidak dapat menggerakkan kedua tangan dan matanya ke kanan dan kiri, untuk membawa para pendengar pada ceramahnya, karena daya tariknya sudah tersedot padanya. Ia menarik hati, sebelum tubuh manusia.
Paenasihat itu ialah “lubang”, dimana seluruh manusia kan tidur di dalamnya, sesudah seluruh alat tubuh mereka tidak berfungsi lagi dan telah menunaikan tugas ujian yang dibebankan kepadanya, untuk melihat langsung hasil- hasil ujian di “lubang” itu. Penasihat itu adalah “lubang”, yang juga dinamakan kuburan.

Tanah Yang Diam Seribu Bahasa
Jadi menziarahi penasihat itu, kuburan, menguatkan hati dan menghilangkan kekerasan hati. Ketika anda pergi ke masjid pada hari Jum’at, anda mendengar satu penasihat (khatib). Jama’ah shalat membludak, namun penceramahnya satu orang. Ini tidak berlaku di kuburan. Semua kuburan berubah menjadi penasihat (penceramah) dan anda mendengar nasihat mereka pada saat yang sama. Para pendengarnya sedikit, sedang penasihatnya banyak. Kondisi unik ini hanya terjadi di kuburan.
Musthafa Shadiq Ar-rafi’i berkata, ”Kita buka kuburan dan meletakkan mayit yang mulia dan tidak lagi mengidap penyakit dunia.Dunia terhenti di kuburan. Bahkan, tanah yang dapat berbicara berusaha memahami tanah yang diam. Dan, tanah pun tahu umur sepanjang apapun ternyata pada hakikatnya pendek, kekuatan setangguh apapun akhirnya melemah, tujuan seluas apapun akhirnya sempit, dan seluruh benua ternyata akhirnya kecil seperti kuburan.”
Andai hati tidak keras dan manusia sibuk memandang seluruh sarana yang menunjang realisasi tujuan penciptaan mereka, tentu pada setiap kelahiran bayi, mereka ingat hari kelak mereka dimakamkan. Ibnu Al-Jauzi berkata,”Ayunan bayi tiada lain adalah liang lahad.”Sebagaimana bayi yang baru lahir dibalut dengan secarik kain putih dan diletakkan di ayunan tanpa mampu bergerak, mayit juga dibalut dengan kain putih dan itulah pakaian terakhir yang ia kenakan di dunia, lalu berada di hamparan bumi, tanpa bergerak hingga hari kebangkitan.

Apa yang harus dilakukan setelah ingat kematian?
Ingat kematian diperintahkan, namun bukan tujuan. Ingat kematian diperintahkan, agar mendorong orang untuk beramal, yang merupakan sebab terpenting orang selamat dari neraka dan mendapatkan keridhaan Allah ta’alavpada hari kiamat. Tangisan dan penyesalan karena ingat kematian dan akhirat tidak berarti banyak bagi pelakunya jika tidak ditindaklanjuti dengan amal perbuatan.

Terkecoh denganOrang yang Berumur Panjang
Ini sebab lain lemahnya persiapan menghadapi hari- hari setelah kematian sebab, penglihatan sebagian orang terhadap orang-orang berumur panjang membuat mereka lupa bahwa kematian tidak pilih kasih terhadap anak muda, orang tua, dan bayi. Ia ditipu setan dengan iming- iming akan berumur panjang, seperti orang-orang berumur panjang itu. Karena itu, tundalah amal perbuatan dan kerjakan kalau sudah tua saja! Itulah bujuk rayu setan kepadanya. Jawabnya, Allah ta’ala berkehendak merahasiakan kapan terakhir hidup kita, agar itu mendorong kita beramal dan selalu melakukan persiapan menghadapi akhirat. Ibnu Al-jauzi berkata,”Orang yang tidak tahu kapan kematian datang kepadanya harus selalu siap, tidak terkecoh dengan kesehatan dan masa muda. Sebab, jarang sekali orang meninggal dunia dalam usia tua. Justru banyak sekali orang meninggal dunia dalam usia muda. Karena itu, tidak banyak orang yang hidup hingga tua. Orang-orang dulu berkata, ’Satu orang hidup lama, lalu ia mengecoh banyak orang, Dan membuat lupa pada orang-orang yang meninggal dunia dalam usia muda’.

Badai Kematian
Kematian ibarat badai yang menyerang daratan sedikit demi sedikit, lalu besar-besaran. Orang berakal adalah orang yang tidak hidup dalam ilusi ala anak Nabi Nuh a.s. ia kira dirinya selamat dari badai dengan berlindung di puncak gunung. Kematian juga seperti itu. Siapa tidak siap menghadapinya, ia ditelan dan ditenggelamkan kematian sebelum sempat berfikir untuk siap-siap. Ibnu Al-Jauzi berkata,”Badai kematian telah datang. Karena itu, naiklah ke perahu ketakwaan.
Perahu tsb bukan perahu hiasan dan wisata. Namun perahu penyelamat dari badai yang akn membanjiri bumi. Itulah badai yang membuat orang zuhud, said bin As-Saib, ketakutan. Dikisahkan, air matanya tidak pernah ”kering”. Airmatanya senantiasa mengucur sepanjang tahun. Jika thawaf, ia menangis. Jika duduk membaca Al-Qur’an, ia menangis. Dan, jika anda temui dia di jalan, ia menangis.
Kendati demikian, jika ditanya,”Bagaimana kabar anda pagi ini?” Ia menjawab, ”Pagi ini aku sedang menunggu kematian tanpa persiapan maksimal.”
Ini berarti kita ingin sampai tingakatn putus asa dari rahmat Allah ta’ala dan keluasan ampunan-NYA. Allah lebih penyayang daripada ibu kepada anaknya yang hilang. Kita tidak ingin pasrah tanpa amal perbuatan. Jika kita tidak beramal, kita dijemput kematian dengan tiba-tiba tanpa persiapan.

Ih, Playboy

sumber: refleksi, banjarmasin post,17 april 2006

KONON adalah Shakespeare yang berujar ‘Apalah artinya sebuah nama? (What is a name?)". Maksudnya adalah, apalah artinya nama besar karena darah bangsawan manakala perilakunya tidak menunjukkan kehormatan sebagai kaum bangsawan. Dan apalah pula artinya status paria karena takdir dilahirkan sebagai orang awam kebanyakan, padahal senyatanya yang bersangkutan merupakan ‘orang terpilih’ yang sepatutnya layak dihormati lebih dari kaum bangsawan yang terhormat itu sendiri.

Tapi dalam realitas sosial masa kini soal nama itu ternyata amat penting. Dan gara-gara sebuah nama pula maka majalah Playboy versi Indonesia yang edisi perdananya terbit awal April ini menjadi gunjingan hebat.

Gunjingan pertama, Pemerintah Indonesia telah kecolongan dengan memberikan izin terbit pada ‘majalah porno’, padahal RUU Anti-Pornografi dan Pornoaksi sedang amat sangat serius digodok oleh para wakil rakyat yang amat terhormat di DPR.

Gunjingan kedua, terbit dan beredarnya majalah Playboy versi Indonesia jelas merupakan ‘tamparan’ bagi bangsa Indonesia yang dikenal agamis dan memiliki adat ketimuran yang adiluhung.

Gunjingan ketiga, gara-gara terbitnya majalah Playboy versi Indonesia itu maka makin lengkaplah fasilitas yang merusak moral bangsa ini.

Dan karena penasaran, saya pinjam majalah Playboy versi Indonesia itu dari seorang penjual majalah pinggir jalan untuk melihat apa gerangan isinya. Alamak. Jauh panggang dari api. Majalah Playboy versi Indonesia itu ternyata kalah ‘hot’ dibanding beberapa ‘majalah khusus lelaki dewasa’ (ikon yang biasa digunakan oleh penerbit majalah yang mengumbar aurat perempuan) yang juga dijual bebas oleh pedagang majalah pinggir jalan. Masalahnya, mengapa justru majalah Playboy versi Indonesia itu saja yang dihujat habis-habisan bak majalah terkutuk yang bikin sial kalau melihatnya.

Saya tidak anti dengan pengelola majalah macam Playboy versi Indonesia itu karena apa hak saya untuk melarang mereka mencari nafkah? Tetapi saya juga tidak menjadi bagian konsumen fanatik majalah macam itu karena bagi saya apa asyiknya mempelototi berlama-lama gambar mati (yang konon merangsang syahwat itu) sementara pekerjaan lain yang lebih bermanfaat masih banyak yang terbengkalai.

Alhasil, saya lalu agak bingung. Mengapa kita harus menghabiskan energi untuk menggunjingkan majalah Playboy versi Indonesia? Penyakit utama yang merusak bangsa ini bukanlah masalah seks, tetapi korupsi dan penyakit dusta pejabat publik sehingga begitu banyak orang yang ‘nganggur’ tidak ada kerjaan produktif dan lalu pikirannya ‘ngeres’ asyik membayangkan hal-hal yang mesum.

Saya yakin, bahkan haqul yaqin, kalau sekiranya kita itu amat sibuk dengan pekerjaan produktif niscaya tidak akan berminat untuk menghabiskan waktu membolakbalik majalah super porno sekalipun.

Saya pernah berkunjung ke tiga negara Eropa Barat yang terkenal dengan kebebasan seksnya dan melihat bagaimana peredaran ‘majalah porno’ di sana. Ternyata majalah porno tidaklah terlalu banyak peminatnya kendati dijual bebas di outlet-oulet tertentu. Kesan saya, dalam perspektif sosiologis ternyata persoalan seks di wilayah publik dalam bentuk peredaran gambar-gambar porno rupanya dapat dieliminir ketika pemerintah memiliki regulasi yang jelas dan penegakan hukum yang tegas. Dan sebatas yang saya tahu, orang-orang di sana itu terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga kurang memiliki waktu untuk menggunjingkan hasrat libido orang lain.

Tapi, itu negara Eropa Barat, bung! Kita ini di Indonesia!!! Sergah seorang kawan dengan sewot.

Saya balik bertanya, memangnya orang di Eropa Barat itu berbeda hasrat seksualnya dibanding kita di Indonesia?

Tapi melihat aurat orang lain itu dilarang agama, tahu?!! Walaupun cuma sekadar gambar!!!

Lho, kalau memang beragama dengan baik dan benar, mengapa banyak di antara kita ini justru bersemangat betul melihat-lihat gambar aurat orang lain?

Tapi kita ini orang Timur yang punya adat kesopanan dan pandai memelihara aurat!!! Sergah kawan itu lagi dengan tensi makin tinggi.

Saya tidak balik menanggapi. Saya cuma bagaritik hati, orang Timur itu siapa? Padahal yang benar-benar negeri di Timur itu adalah Jepang (ingat, sebutannya saja negeri matahari terbit) dan konon di Jepang sana soal gambar perempuan telanjang tidak pernah jadi masalah perdebatan publik.

Kembali ke soal majalah Playboy versi Indonesia, saya pikir majalah itu bisa laku keras karena yang berminat pada majalah itu memang ‘playboy’. Dan kalau boleh jujur, urang Banjar sendiri sudah lama mengenal Playboy, cuma namanya saja ‘Baung’. Makanya ada sergahan bernada memaki, "Dasar Baung!!!"

Apakah kita perlu usulkan untuk dilakukannya juga sweeping untuk para Baung, eh, ‘Playboy’ yang banyak kelayapan di diskotik-diskotik Banjarmasin dan atau suka mampir di warung-warung malam pinggir jalan tertentu di jalur trans Kalimantan?

Selamat Tinggal Sahabatku

Selamat Tinggal Sahabatku...

selamat tinggal sahabatku
ku kan pergi berjuang...
menegakkan cahaya islam
jauh di negeri seberang...

selamat tinggal sahabatku
ikhlaskan lah diriku
iringkanlah doa restumu
Allah bersama selalu

Walau pun tak lagi jumpa
usahlah kau berduka
semoga tunai cita-cita
raih gelar syuhada


teruntuk saudariku...
i'm gonna miss u so much
say my name in every your pray...
love you always because of Allah

12.4.06

Pohon,Daun dan Angin

POHON
Alasan mengapa orang2 memanggilku "Pohon" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Setelah itu, aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku. Aku telah berpacaran sebanyak 5 orang wanita ketika aku masih di SMA. Ada satu wanita yang aku sangat aku cintai, tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak memiliki wajah yang cantik, tubuh yang sexy,dsb, dia sangat peduli dengan orang lain dan religius tapi dia hanya wanita biasa saja.

Aku menyukainya, sangat menyukainya, menyukai gayanya yang innocent dan apa adanya, kemandiriannya,ku menenyukai kepandaiannya dan kekuatannya. Alasan aku tidak mengajaknya kencan karena aku merasa dia yang sangat biasa dan tidak serasi untukku.
Aku juga takut, jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang. Aku juga
takut kalau gosip2 yang ada akan menyakitinya. Aku merasa dia adalah "sahabatku" dan aku akan memilikinya tiada batasnya dan aku tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia. Alasan yang terakhir, membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini. Dia tau aku mengejar gadis2 lain, dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun.

Ketika aku mencium pacarku yang kedua, dan terlihat olehnya. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah dan berkata "lanjutkan saja" dan setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak ..dan merah ..

Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis,but aku tertawa dengannya seharian. Ketika semuanya telah pulang, dia sendirian di kelas untuk menangis. Dia tidak tau bahwa aku kembali dari latihan sepakbola untuk mengambil sesuatu di kelas, dan aku melihatnya menangis selama sejam-an.

Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya. Pernah sekali mereka berdua perang dingin, aku tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin.Tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget. Aku tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku. Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tau bahwa dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia, aku juga sedih.

Ketika aku putus dengan pacarku yang ke 5, aku mengajaknya pergi.Setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ada sesuatu yang ingi dia katakana pada ku. Aku cerita padanya tentang putusnya aku dengan pacarku dan dia berkata tentang dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang. Aku tau pria itu. Dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh energi dan menarik.

Aku tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatinya aku, tapi hanya bisa tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika aku sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya.Seperti ada batu yang sangat berat didadaku. Aku tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun tidak bisa.

Air mata mengalir dan aku jatuh menangis. Sudah sering aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya. Ketika upacara kelulusan, aku membaca SMS di Handphoneku. SMS itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis.

SMS itu berbunyi, "Daun terbang karena Angin bertiup atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal ?".


DAUN
Selama SMA, aku suka mengoleksi daun2, kenapa? Karena aku merasa bahwa daun untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali selama ini membutuhkan banyak kekuatan.

Selama 3 thn di SMA, aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi "Sahabat". Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya, Aku mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya - CEMBURU. Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon. Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan. Ketika mereka putus, aku menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya. Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi.

Aku menyukainya dan aku tau bahwa dia juga menyukaiku, but mengapa dia tidak mau mengatakannya? Sejak dia mencintaiku, mengapa dia tidak yang memulainya dulu untuk melangkah? Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku selalu sakit. Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sakit.

Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan, tapi mengapa dia memperlakukanku dengan sangat baik diluar perlakuannya hanya untuk seorang teman?

Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati, aku tau kesukaannya,kebiasaannya. Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui.Kau tidak mengharapkan aku seorang wanita untuk mengatakannya bukan ?

Diluar itu, aku mau tetap disampingnya, memberiknya perhatian,menemaninya, dan mencintainya. Berharap, bahwa suatu hari, dia akan datang dan mencintaiku. Hal itu seperti menunggu telphonenya setiap malam, mengharapkannya untuk mengirimku SMS. Aku tau sesibuk apapun dia, dia pasti meluangkan waktunya untuk ku. Karena itu, aku menunggunya. 3 tahun cukup berat utnuk kulalui dan aku mau menyerah.Kadang aku berpikir untuk tatap menunggu. Luka dan Sakit hati, dan dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini.

Ketika diakhir tahun ke 3, seorang pria mengejarku dia adalah adik kelasku, setiap hari dia mengejarku tanpa lelah. Dari penolakan2 yang telah ditunjukkan, aku merasa bahwa aku ingin memberikan dia ruang kecil dihatiku.

Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon. Akhirnya, aku sadar bahwa aku tidak ingin memberikan Angin ini ruang yang kecil di hatiku.

Aku tau Angin ini akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik. Akhirnya Aku meninggalkan Pohon, tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal, aku sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku.

"Daun terbang karena Angin bertiup atau Pohon tidak memintanya untuk tinggal"


ANGIN
Karena aku menyukai seorang gadis bernama Daun, karena dia sangat bergantung pada Pohon, jadi aku harus menjadi Angin yang kuat.

Angin akan meniup Daun terbang jauh. Ketika aku pertama kalinya,ketika 1 bulan setelah aku pindah sekolah. Aku melihat seorang memperhatikan kami bermain sepakbola. Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya memerhatikan Pohon. Ketika Pohon berbicara dengan gadis2, ada cemburu di matanya. Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya. Memperhatikannya menjadi kebiasaanku, seperti daun yang suka melihat Pohon. Satu hari, dia tdk tampak, aku merasakan kehilangan.

Seniorku juga tidak ada saat itu, Aku pergi ke kelas mereka, melihat seniorku sedang memperhatikan daun. Air mata mengalir di mata daun ketika Pohon pergi, besoknya, aku melihat Daun di tempatnya yang biasa, memperhatikan Pohon. Aku melangkah dan tersenyum padanya. Menulis catatan dan memberikan kepadanya. Dia sangat kaget.

Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima catatanku. Besoknya,dia datang, menghampiriku dan memberiku catatan.

Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena Daun tidak mau meninggalkan Pohon. Aku melihat ke arahnya dengan kata2 tersebut dan pelan dia mulai berkata padaku dan menerima kehadiranku dan telp ku.

Aku tau orang yang dia cintai bukan aku, tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukai aku. Selama 4 bln, Aku tlah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20x kepadanya. Setiap kali dia mengalihkan pembicaraan .. tapi aku tidak menyerah, aku memutuskan untuk memiliki dia dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku. Aku bertanya," apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas?", dia berkata, "aku menengadahkan kepalaku".
"Ah?" Aku tidak percaya apa yang aku dengar. "Aku menengadahkan kepalaku" dia berteriak. Aku meletakkan telp, berpakaian dan naik taxi ke tempat dia, dan dia membuka pintu, aku memeluknya kuat2.

"Daun terbang karena tiupan Angin atau karena Pohon tidak memintanya untuk tinggal".